Jaringan komputer merupakan salah satu penemuan terbesar yang ada di dunia. Berkat adanya jaringan komputer, maka setiap komputer yang ada di dunia bisa saling terhubung satu sama lain dengan mdah dan juga cepat. Jaringan komputer dapat saling menghubungkan komputer dengan menggunakan dua metode utama, yaitu metode jaringan kabel dan juga metode wireless atau nirkabel.
Namun demikian, meskipun terjadi dalam waktu yang sangat singkat, ternyata proses terhubungnya komputer di dalam sebuah jaringan haruslah melalui proses yang sangat panjang. Proses terpanjang terjadi pada saat paket data mulai ditransmisikan oleh server dan diterima oleh PC Client. Kedua proses tersebut haruslah melewati beberapa layer atau bagian, yang dikenal dengan istilah OSI Layer.
Sesuai dengan namanya, OSI Layer, berarti merupakan lapisan – lapisan, Bentuk lapisan – lapisan inilah yang nantinya harus dilewati oleh paket data. Proses transmisi melewati OSI layer ini terjadi setiap kali paket data akan ditransmisikan, baik itu transmisi paket data dari server, serta transmisi paket data menuju client. Jadi, apabila bisa dilihat secara kasat mata, OSI layer terdapat di dalam computer server dan juga komputer client.
Secara teoritis, OSI layer memiliki nama OSI Reference Model for Open Networking, atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah model referensi jaringan terbuka. Saat ini, model OSI sudah menjadi standar model arsitektural dalam sebuah jaringan komputer. OSI sendiri merupakan kependekan dari Open System Interconnection.
Pada awalnya, ketika perkembangan jaringan komputer baru dimulai, penggunaan OSI masih dipasok secara individual, itu artinya terdapat beberapa vendor yang dapat memasok penggunaan OSI di dalam sebuah jaringan. Dengan adanya banyak vendor ini, ternyata malah meciptakan banyaknya penggunaan protocol yang berbeda – beda, sehingga muncullah masalah, dimana tidak semua komputer dapat terhubung satu sama lain.
Pada awalnya, penciptaan dan pengembangan model OSI digunakan untuk mengembangkan berbagai macam protocol jaringan, namun ternyata tidak berkembang seperti yang diharapkan, karena pada saat itu masih kalah populer dengan TCP/IP sebagai protocol jaringan.
Pada tahun 1980-an, Pemerintah Amerika pun mendukung penggunaan OSI, dengan cara mengimplementasikan Government Open System Interconnection Profile atau disingka GOSIP. Berkat adanya GOSIP ini, akhirnya OSI pun bisa menjadi sebuah model yang banyak diterima dan digunakan oleh berbagai kalangan. Beberapa protocol, seperti TCP/IP dan juga IBM System Networks mulai menggunakan OSI Reference Model, yang merupakan cikal bakal dari protocol – protocol yang bisa berkumpul atau bertumpuk menjadi satu dan dapat saling terkoneksi satu sama lain
OSI Layer disebut sebagai lapisan, karena memang model referensi OSI ini diciptakan berlapis – lapis. Lapisan – lapisan pada OSI layer ini dibut dengan tujuan agar setiap paket data dalam sebuah jaringan bisa melewati layer tersebut sebelum pada akhirnya bisa saling terkoneksi. Berikut ini adalah ke – tujuh lapisan dari OSI Layer :
1. Physical Layer
Layer pertama adalah physical layer. Sesuai dengan namanya, physical layer berarti merupakan lapisan yang berhubungan dengan fisik. Layer physical ini berhubungan erat dengan fungsi persinyalan, dan merupakan layer yang paling dekat dengan hardware alias perangkat keras jaringan secara fisik.
Fungsi physical layer :
- Mendefinisikan media transmisi jaringan
- Mendefinisikan metode persinyalan
- Sinkronisasi bit data
- Mendefinisikan arsitektur jaringan
- Mengaplikasikan topologi jaringan
- Melakukan proses pengkabelan
- Mendefinisikan LAN Card atau NIC daam bekerja dengan gelombang radio (Baca : Fungsi Lan Card)
2. Data link Layer
Lapisan berikutnya pada OSI Layer adalah Data Link Layer. Merupakan salah satu layer yang penting, karena memilki fungsi sebagai :
- Pengkoreksi kesalahan
- Menentukan bagaimana setiap bit dari data dikelompokan ke dalam frame
- Pengelamtan perangkat keras
- Menentukan bagaimana sebuah perangkat keras dapat beroperasi
Terdapat dua level pada lapisan data link layer ini, yaitu :
- Logical Link Control (LLC)
- Media Access Control (MAC)
3. Network Layer
Lapisan selanjutnya adalah network layer. Fungsi utama dari network layer ini adalah untuk membantu mendefinisikan alamat IP atau internet protocol, sehingga tiap komputer dapat terhubung dengan satu jaringan.
Selain itu, fungsi lain dari network layer adalah :
- Membuat header pada paket – paket data
- Melakukan proses routing
Fungsi dari beberapa hardware jaringan, seperti router dan juga fungsi hub berjalan pada layer ini, dengan cara melakukan pemecahan paket data dan juga melakukan proses routing (Baca : Fungsi Router).
4. Transport Layer
Sesuai dengan namanya, tansport layer merupakan lapisan OSI yang memilki tugas sebagai pengantar. Fungsi utama dari transport layer pada lapisan OSI ini adalah :
- Memecah data ke dalam paket – paket data
- Mentransmisikan data dari session layer menuju network layer, maupun sebaliknya.
- Membuat penomoran pada paket – paket data, sehingga nantinya dapat disusun kembali dengan mudah
- Melakukan proses transmisi ulang pada paket data yang hilang
Berkat adanya transport layer ini, maka setiap data bisa saling berjalan dari server menuju clientnya dengan lancar tanpa adanya gangguan.
5. Session Layer
Lapisan selanjutnya pada OSI adalah session layer. Lapisan session layer ini memiliki fungsi utama untuk mendefinisikan bagaimana sebuah koneksi bisa dibangun, serta dapat mendefinisikan management dari sebuah koneksi, seperti menghancurkan dan juga memelihara koneksi.
6. Presentation Layer
Layer kedua pada saat data mulai ditransfer, dan bertindak sebagai layer ke-6 ketika sebuah komputer menerima paket data disebut dengan nama Presentation Layer. Funsi utama dari lapisan layer presentation ini adalah menteranslate data yang akan ditransmisikan dari dan menuju sebuah application (aplikasi).
Apabila merupakan proses awal, lapisan ini berfungsi untuk menerjemahkan aplikasi menjadi sebuah data yang akan ditransmisikan, begitupun sebaliknya, ketika memaski proses akhir, presentation layer akan menterjemahkan data yang ditransmisikan ke dalam aplikasi.
Protokol pada layer Presentation
Berikut ini adalah beberapa protocol pada lapisan layer presentation :
- Redirectopr software
- Virtual Network Computing
- Remote Desktop Protocol
7. Application Layer
Application Layer merupakan lapisan yang pertama pada saat sebuah data mulai ditransfer, dan merupakan lapisan terakhir yang dilewati begitu komputer client menerima data tersebut.
Fungsi dari Application layer :
Application layer, sebagai pelepas data dalam sebuah jaringan dan juga penampil data dalam sebuah jaringan memiliki beberapa fungsi, seperti :
- Menyajikan interface antara aplikasi dengan jaringan
- Mengatur bagaimana sebuah aplikasi mampu untuk mengakses jaringan
- Membuat pesan – pesan berupa kesalahan pada jaringan
- Menampilkan display dari sebuah jaringan
Protokol pada layer Application
Ada beberapa protocol yang ditempatkan pada lapisan application layer ini, yaitu :
- HTTP
- SMTP
- NFS
Itu adalah ke – 7 lapisan – lapisan atau layer yang terdapat di dalam sebuah model referensi OSI. Setiap paket data yang ditransmisikan melalui jaringan, nantinya akan melewati layer – layer tersebut, sebelum akhirnya terkoneksi satu sama lain.
Cara Kerja 7 Model OSI
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, OSI memiliki beberpa layer atau lapisan, tepatnya adalah 7 lapisan layer OSI. Cara kerja dari ke 7 layer OSI ini adalah dua kali dalam setiap transmisi paket data di dalam sebuah jaringan, yaitu :
- Pada saat paket atau bit data ditransmisikan dari server ke dalam jaringan
- Pada saat paket ata bit data ditransmisikan dari jaringan ke dalam komputer client
Kedua proses tesebut akan selalu terjadi dalam satu sesi koneksi di dalam jaringan. Proses tersebut akan melewati layer yang berbeda – beda. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya :
Merupakan proses awal dari sebuah jaringan. Pada saat ini, paket atau bit data yang dimilki server akan ditransfer dan ditransmisikan melalui jaringan ke komputer – komputer client. Proses transmisi jaringan ini menggunakan beberapa hardware jaringan, seperti hub, switch, router, dan sebagainya.
Dalam aplikasinya dan hubungannya dengan model referensi OSI, paket atau bit data pertama kali ditransmisikan oleh server menuju jaringan dengan melewati layer atau lapisan application terlebih dahulu. Baru kemudian, setelah layer application bisa bekerja dengan optimal dan baik, proses tersebut dilanjukan melewati layer – laer berikutnya, yaitu presentation, session, hingga yang terakhir adalah physical.
Bit data yan sudah melewati layer physical akan langsung diproses oleh perangkat keras jaringan komputer, seperti hub, switch, router, dan sebagainya. Proses ini terjadi baik dengan menggunakan koneksi jaringan kabel, maupun koneksi jaringan wireless alias tanpa kabel.
Proses kedua yang terjadi setelah pakaet atau bit data sudah ditransmisikan melalui jaringan adalah proses dimana bit data tersebut bisa muncl di dalam komputer client. Nah, agar paket atau bit data tersebut bisa muncul dan terhubung dengan komputer client, maka proses transfer data kembali terjadi melewati layer – layer pada OSI.
Namun, perbedaannya dari proses pertama adalah, pada saat paket atau bit data akan ditransmisikan ke komputer client, layer yang digunakan terbalik. Jadi, yang pertama kali digunakan adalah physical layer. Data yang sudah berada pada perangkat keras jaringan, seperti hub, switch, touter, dan sebagainya akan melewati physical layer. Pada saat melewati physical layer, maka layer ini akan mengidentifikasi topologi jaringan yang digunakan, serta mulai memproses setiap bit data yang akan ditransmisikan pada komputer client.
Barulah setelah layer physical terlewati, setiap paket atau bit data ditransmisikan melewati layer – layer berikutnya, hingga mencapai layer aplikasi / application layer. Pada application layer ini, setiap bit atau paket data yang ditransmisikan akan muncul pada komputer client dalam betuk software.
Itulah kedua proses jaringan yang terjadi. Meskipun kelihatannya jaringan adalah sesuatu yang sederhana, namun ternyata prosesnya cukup panjang agar bisa berjalan dengan sangat lancar.
Penerapan Layer OSI
Tiap – tiap lapisan atau layer dari OSI memiliki beberapa penerapannya masing – masing. Beberapa diantaranya bisa diakses dengan mudah oleh user biasa, dan beberapa diantaranya hanya bisa diakses dan diutak atik oleh super user alias programmer. Berikut ini adalah beberapa penerapan dari tiap layer OSI dalam jaringan
CONTOH : Penggunaan Email dalam sebuah jaringan :
Kita akan mengirimkan email kepada komputer lainnya yang terhubung ke dalam satu jaringan. Kita bisa bertindak mirip seperti server (mentransmisikan email), sedangkan komputer (email lain) bisa bertindak mirip seperti komputer client.
Proses yang terjadi sama, yang berbeda hanyalah urutannya saja, tergantung dari sisi server atau client:
- Layer Application (layer pertama pada pengirim email, dan layer terakhir pada penerima email)
- Penggunaan web browser untuk mengirimkan / menerima email (seperti IE, Chrome, Firefox)
- Layer Presentation (Layer kedua bagi pengirim email, dan layer keenam pada penerima email)
- Pendefinisian dan penyajian data yang akan dikirim / diterima (misalnya format JPEG, DOC, dan lainnya)
- Layer Session (Layer ketiga bagi pengirim email, dan layer kelima pada penerima email)
- Penggunaan sistem operasi, software, SQL, dan semuanya yang berhubungan dengan pengelolaan data
- Transport layer
- Penggunaan protocol dalam melakukan transfer / pengiriman dan penerimaan email, menggunakan TCP
- Network Layer ( layer kelima bagi pengirim email, dan layer ketiga bagi penerima email)
- Penggunaan protocol jaringan komputer, seperti IP (internet Protocol)
- Data Link Layer (layer keenam bagi pengirim email, dan layer kedua bagi penerima email)
- Penggunaan MAC address pada sebuah jaringan yang digunakan
- Physical Layer (layer terakhir bagi pengirim email, dan layer pertama bagi penerima email)
Penggunaan EIA atau TIA, dan mentransmisikannya melalui perangkat keras jaringan, contoh : router.
7 Model OSI Layer adalah ilmu dasar dalam jaringan komputer yang harus di pahami jika ingin menjadi network administrator. OSI layer adalah “ilmu tetap” dalam jaringan komputer, yang tidak akan pernah berubah, kecuali konsep di dalamnya.